Kemenag Evaluasi Prodi PTKI yang Belum Terakreditasi
By Admin
nusakini.com--Kementerian Agama akan melakukan evaluasi terhadap program studi (prodi) di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), baik negeri maupun swasta, yang terbukti tidak mengikuti peraturan.
Hal ini ditegaskan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) dalam Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Akademik di Bintaro belum lama ini. FGD membahas evaluasi program studi yang belum terakreditasi.
Menurut Arskal, banyaknya prodi yang tersebar di berbagai PTKI memerlukan instrument evaluasi dan kriteria yang jelas. Evaluasi penting demi menegakkan aturan serta meningkatkan kualitas mutu akademik prodi tersebut.
“Kami berharap agar sebaran prodi yang terakreditasi A dan B semakin merata baik di PTKIN dan PTKIS serta mendorong dengan cepat prodi yang belum terakreditasi,” kata Arskal.
Saat ini, total ada 1230 prodi pada PTKI Negeri, mulai dari D3, S1 sampai S3. Dari jumlah itu, 195 terakreditasi (A), 660 (B), dan 188 (C). Selain itu, 94 prodi kadaluarsa, sedang 107 belum terakreditasi.
Sedang di PTKI swasta, ada 1578 prodi. Dari jumlah itu, 35 terakreditasi (A), 552 (B), dan 536 (C). Sementara 207 prodi kadaluarsa dan 235 belum terakreditasi.
Arskal mengaku sedang memikirkan penambahan dana hibah akreditasi agar dapat meningkatkan kualitas mutu akademik perguruan tinggi islam. “Saya masih memikirkan apakah dana hibah akreditasi ini di taruh di subdit kelembagaan atau di subdit pengembangan akademik untuk akselerasi akreditasi,” tutur Arskal.
Terkait akreditasi tentu tidak lepas dari pendataan prodi yang kadaluarsa, prodi yang bermasalah di PDPT, dan prodi yang tidak marketable. Hal tersebut menjadi perhatian Diktis untuk melakukan evaluasi.
“Kami ingin mendapatkan masukan terkait konsep evaluasi, baik pembinaan maupun sanksi,” ucap Mamat Burhanuddin, Kasubdit Pengembangan Akademik dalam acara tersebut.
Menurut Mamat, FGD Evaluasi Akademik ini meyoroti pembinaan terhadap prodi yang belum terakreditasi, prodi kadalaursa, prodi yang terakreditasi C, prodi yang stagnan dan prodi yang turun peringkatnya. Selanjutnya terkait hal tersebut akan disusun SOP, menyusun instrument, pemetaan kondisi prodi, sosialisasi dan strategi implementasi.
Kegiatan ini dihadiri oleh Prof. Dr. Thib Raya, Prof. Dr. Azis Fahrurrozi, Dr. Suparto, Dr. Tholabi Kharlie, dan beberapa narasumber lainnya. (p/ab)